Nisa, Khairun (2022) Manajemen Diri Perempuan yang Menikah Usia Dini di Amuntai Tengah. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text Khairun Nisa - Surat Pernyataam Keaslian Tulisan.pdf Download (223kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text Abstrak.pdf Download (148kB)
	Text BAB I.pdf Download (560kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (662kB)
	Text BAB III.pdf Download (398kB)
	Text BAB IV.pdf Download (717kB)
	Text BAB V.pdf Download (151kB)
	Text Daftar Pustaka.pdf Download (392kB)
	Text Lampiran.pdf Download (6MB)

ABSTRAK

Pernikahan dini sangat marak terjadi di Indonesia, angka pernikahan dini di Indonesia mencapai 23%, salah satu kabupaten dengan angka pernikahan diri yang besar adalah Hulu Sungai Utara. Perempuan akan banyak mengalami konsekuensi psikososial dan emosional menikah dini karena harus di rumah dan menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga. Hal ini memunculkan masalah manajemen diri perempuan yang menikah dini. Remaja yang sudah menikah kebanyakan tidak mampu menghidupi diri sendiri dan masih bergantung pada orang tua dan kurang persiapan fisik dan psikis. Tujuan penelitian ini yaitu (1) mengetahui manajemen diri pada perempuan yang menikah usia dini dan (2) faktor apa saja yang mendukung maupun menghambat manajemen diri pada perempuan yang menikah usia dini di Amuntai Tengah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. subjek dalam penelitian ini adalah tiga orang perempuan yang menikah usia dini di Amuntai Tengah yaitu DA, M, dan H. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan setelah data direduksi dan ditarik kesimpulan. Hasil Penelitian terlihat subjek pertama, DA memiliki kemampuan dan cara untuk mengelola waktunya agar efektif dan efisien. Subjek dekat dengan orangtua dan tetangga, subjek merasa merekalah yang dapat dimintai pertolongan. DA merasakan perubahan karena harus mampu bertanggung jawab dan mandiri karena pernikahan dini. Subjek kedua, H memiliki kemampuan dan cara untuk mengelola waktunya agar efektif dan efisien. H menyatakan dekat orangtua dan tetangga, subjek mengatakan banyak dibantu oleh mereka. H merasa tidak ada hal yang berbeda dari keadaannya walaupun sudah menikah dini. Terakhir subjek ketiga, M mengalami kesulitan, dirinya kesulitan mengatur jadwal rumah tangganya dan masih banyak dibantu oleh suami dalam pengaturan waktu. M jarang berkomunikasi dengan teman dan tetangga. M merasakan perubahan karena harus mampu bertanggung jawab dan mandiri karena pernikahan dini. Adapun faktor yang menghambat ketiga subjek dalam memanajemen dirinya yaitu kesehatan. Manajemen diri ketiga subjek dominan dipengaruhi kesehatan identitas diri.

Actions (login required)

View Item