Riyanto, Bejo (2016) Implementasi Budaya Mutu dalam Sistem Manajemen Mutu di SDIT Al Khair Barabai dan SDIT Robbani Banjarbaru. Tesis, Pascasarjana.

	Text 1. PERNYATAAN.pdf Download (508kB)
	Text 2. AWAL.pdf Download (4MB)
	Text 3. ABSTRAK.pdf Download (452kB)
	Text 4. BAB I.pdf Download (198kB)
	Text 5. BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (227kB)
	Text 6. BAB III.pdf Download (142kB)
	Text 7. BAB IV.pdf Download (46MB)
	Text 8. BAB V.pdf Download (74kB)
	Text 9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (99kB)
	Text 10. LAMPIRAN.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang mampu menjawab keinginan dari para pelanggan dunia pendidikan. Implementasi budaya mutu dalam lembaga pendidikan sudah menjadi keharusan agar lembaga pendidikan semakin bermutu. Dengan implementasi budaya mutu maka pelanggan akan mendapatkan jaminan akan kualitas pendidikan yang dijanjikan sehingga mereka akan memiliki kepercayaan penuh terhadap lembaga pendidikan. Fokus penelitian ini adalah tentang bagaimana implementasi budaya mutu dalam sistem manajemen mutu dan kendala apa saja yang dihadapi dalam proses implementasi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, karyawan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan dua langkah, yaitu saat pengumpulan data dan setelah pengumpulan data di lapangan. Proses analisis dilakukan dengan reduksi data, display data dan verifikasi atau penyimpulan. Pengecekkan keabsahan data dilakukan dengan dua cara yaitu trianggulasi dan member check. Hasil penelitian menunjukkan Implementasi budaya mutu di SDIT Al Khair Barabai dan SDIT Robbani Banjarbaru pada prinsipnya telah mencerminkan 8 prinsip-prinsip TQM. Budaya mutu yang dikembangkan dapat dilihat pada 10 langkah yang dilaksanakan yaitu pada understand, assess, plan, expect, model, orient, mentor, train, monitor,dan reinforce and maintain quality. SDIT Al Khair Barabai memiliki 12 Quality Assurance yang dikembangkan menjadi budaya mutu sekolah, sedangkan SDIT Robbani Baanjarbaru memiliki 8 Quality Assurance. Berdasarkan budaya mutu sekolah yang direkomendasikan depdiknas yaitu budaya jujur, saling percaya, kerjasama, baca, disiplin dan efisiensi, bersih, berprestasi dan berkompetisi, memberi teguran dan penghargaan, dapat disimpilkan bahwa kedua sekolah telah mengimplementasikannya dalam kegiatan sekolah. Kendala yang dihadapi dalam implementasi budaya mutu pada dasarnya tidak terlalu krusial bagi kedua sekolah, diantara perlu waktu yang panjang, adanya tekanan dari eksternal, perencanaan yang kurang matang.

Actions (login required)

View Item