Mulyani, Seri (2022) Masyarakat Suku Dayak Ma’anyan Muslim di Kabupaten Barito Selatan (Studi Keberagamaan, Transmisi dan Internalisasi Ajaran Islam). Disertasi, Pascasarjana.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (207kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (89kB)
	Text BAB I.pdf Download (402kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB III.pdf Download (310kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB V.pdf Download (350kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (228kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (92kB)

ABSTRAK

Latar belakang memilih tema Keberagamaan Transmisi dan Internalisasi Ajaran Islam pada Orang Dayak Ma’anyan Muslim, karena etnis Dayak Maanyan ini memiliki keunikan dalam menjalankan ajaran Islam, selain cara mereka dalam menjalankan ajaran agama Islam yang sebagian masih terpengaruh oleh kultur budaya agama kaharingan namun juga tetap mempertahankan keyakinan yang telah mereka yakini sekarang ini yaitu agama Islam. Oleh karena itu penting menjadi kajian sebagai “pembelajaran dan pemaknaan“ akan proses penghayatan nilai-nilai ajaran Islam pada suku Dayak Ma’anyan Muslim. Pokok-pokok permasalahan, yaitu pertama, Keberagamaan yang memerlukan kemurnian dalam menjalankannya Kedua, mewariskan ajaran agama Islam Pada Suku Dayak Ma’anyan. Ketiga, Menanamkan nilai-nilai ajaran agama Islam pada suku Dayak Ma’anyan. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan Penomenologi. Hasil Temuan: Pertama, keberagamaan yag dijalankan oleh suku Dayak Ma’anyan masih bercampur dengan kultur budaya agama dahulu namun demikian mereka tetap menjalankan ajaran agama Islam yang telah mereka yakini. Kedua, proses pewarisan ajaran agama Islam dilakukan dengan cara ngami nasehat/nganyu petitih, (pemberian nasehat) ngajar/nganyu petatah, (pemberian bimbingan)strategi yang dilakukan untuk ngajar/nganyu petatah (pemberian bimbingan) dengan ngamen (perhatian), tuli (bermain), nahukum/upa (hukuman), patuhen (pembiasaan), nganyu suntuh/nganyu conto (memberi teladan)hal ini mereka lakukan didalam lingkungan kula warga (lingkungan keluarga) lingkungan uneng piajar (lingkungan sekolah) dan lingkungan ulun tumpuk (lingkungan masyarakat). Ketiga, Penanaman nilai-nilai ajaran agama Islam dilakukan dengan berbagai macam cara seperti memasukan anak di Pasraman, (Sekolah agama Islam) segala usaha yang dilakukan oleh suku Dayak Ma’anyan adalah untuk menjadikan anak yang Saputra Saputri (anak berakhlak mulia), anak yang bahadat (anak yang memiliki sopan santun), serta anak yang taat dalam menjalankan Basarah (taat dalam menjalankan ibadah) sehingga tercapai kebahagian dunia dan akhirat.

Actions (login required)

View Item