Adha, Nurul (2022) Gambaran Tawakal pada Orang Tua yang Memiliki Anak dengan Autisme. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (92kB)
	Text AWAL.pdf Download (791kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (86kB)
	Text BAB I.pdf Download (420kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (430kB)
	Text BAB III.pdf Download (229kB)
	Text BAB IV.pdf Download (718kB)
	Text BAB V.pdf Download (89kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (227kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Anak adalah anugerah berharga yang diberikan Allah Swt. kepada setiap orang tua. Setiap orang tua pastinya mengharapkan anak yang dilahirkan nantinya tumbuh menjadi anak yang menyenangkan, terampil dan pintar yang nantinya akan menjadi penerus dalam sebuah keluarga. Namun, tidak semua harapan itu dapat terwujud. Tidak jarang banyak dari pasangan suami istri yang mengalami perceraian yang diakibatkan karena tidak memiliki anak atau memiliki anak yang kekurangan dari fisik atau mengalami keterbelakangan mental. Kebanyakan orang tua selalu berharap bahwa Allah memberikan takdir pada mereka untuk mendapatkan anak yang sempurna baik secara fisik maupun psikis. Namun tidak jarang beberapa orang tua justru mendapat anak yang memiliki kekhususan atau keterbelakangan mental yang biasa disebut sebagai autisme. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran tawakal pada orang tua yang memiliki anak dengan autisme dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tawakal pada orang tua yang memiliki anak dengan autisme. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak dengan gangguan autisme. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data wawancara semi terstruktur dan observasi selama wawancara. Penelitian ini juga menggunakan teknik pengolahan data dengan melakukan studi pendahuluan, serta analisis data dengan melakukan reduksi data dan penyajian data. Menurut hasil penelitian dapat ditemukan bahwa orang tua yang memiliki anak dengan autisme merasakan perasaan sedih, terkejut, dan rasa tidak percaya saat mengetahui jika anak mereka mengalami gangguan autisme. Ketika memiliki anak dengan autisme, subjek Y menganggap ketentuan yang diberikan oleh Allah merupakan sebuah ujian sekaligus ladang pahala buatnya saat diakhirat nanti. Sementara subjek M menganggap ketentuan dari Allah sebagai ujian dan harus diterima karena sudah diberikan anak oleh Allah. Kemudian subjek MS ketika diberikan ketentuan oleh Allah berupa anak dengan autisme memilih untuk menjalaninya dan menerimanya dengan cara berlapang dada, bersabar, dan tidak mengeluh dengan keadaan. Lalu ketika subjek RA diberikan ketentuan oleh Allah berupa anak dengan autisme berusaha untuk menguatkan hati dengan bersabar agar anak bisa berubah saat besar nanti. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tawakal pada orang tua yang memiliki anak dengan autisme adalah sabar, yakin, bersyukur, pasrah atau menerima, menjaga prasangka baik kepada Allah, dukungan sosial, dan anggap ujian sekaligus ladang pahala.

Actions (login required)

View Item