Munawwarah, Sayyidatul (2023) Strategi Guru dalam Menanamkan Sikap toleransi anak reguler dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) pada Kelompok B2 di PAUD Terpadu Inklusi Pelita Hati Banjarmasin. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERNYATAAN SAYYIDATUL MUNAWWARAH.pdf Download (435kB)
	Text AWAL .pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (336kB)
	Text BAB 1 SAYYIDATUL MUNAWWARAH.pdf Download (584kB)
	Text BAB 2 SAYYIDATUL MUNAWWARAH.pdf Restricted to Repository staff only Download (547kB)
	Text BAB 3 SAYYIDATUL MUNAWWARAH.pdf Download (365kB)
	Text BAB 4 SAYYIDATUL MUNAWWARAH.pdf Download (1MB)
	Text BAB 5 SAYYIDATUL MUNAWWARAH.pdf Download (337kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA SAYYIDATUL MUNAWWARAH.pdf Download (451kB)
	Text LAMPIRAN SAYYIDATUL MUNAWWARAH.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya anak reguler mempunyai sikap toleransi yang tinggi pada anak berkebutuhan khusus (ABK) terutama terhadap perbedaan fisik anak dan tentunya hal ini tidak lepas dari peran guru dalam memilih dan menentukan strategi pada penanaman sikap toleransi pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan strategi guru dalam menanamkan sikap toleransi anak reguler dan anak berkebutuhan khusus (ABK), mengetahui faktor pendukung serta faktor yang menghambat penanaman sikap toleransi anak reguler dan anak berkebutuhan khusus (ABK) pada kelompok B2 di PAUD Terpadu Inklusi Pelita Hati Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat diskriptif. Teknik pengumpulan data Miles dan Huberman dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengolahan data dan analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi) serta keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi guru dalam menanamkan sikap toleransi anak reguler dan anak berkebutuhan khusus (ABK) pada kelompok B2 Di PAUD Terpadu Inklusi Pelita Hati Banjarmasin, melalui: program “SARAPAN PAGI” Pelita Hati Banjarmasin, guru memberikan edukasi melalui nasehat, selain itu guru juga memberikan materi toleransi dengan metode mendongeng, anak reguler dan anak berkebutuhan khusus (ABK) belajar bersama. Faktor pendukung, diantaranya: Latar belakang pendidikan guru, pengalaman guru dalam mengajar, orang tua, kondisi prasarana, teman sebaya. Sedangkan faktor penghambat, di antaranya; kondisi sarana dan belum maksimalnya fungsi guru pendidikan khusus (GPK).

Actions (login required)

View Item