Lastari, Maya (2023) Pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal dalam Kurikulum Merdeka Belajar di SMP Negeri 7 Banjarmasin. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERYATAAN.pdf Download (256kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (399kB)
	Text BAB I.pdf Download (763kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (652kB)
	Text BAB III.pdf Download (505kB)
	Text BAB IV.pdf Download (439kB)
	Text BAB V.pdf Download (223kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (446kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Tujuan dan pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Subyek penelitian ini yaitu guru Bimbingan dan Konseling dan peserta didik kelas VII di SMP Negeri 7 Banjarmasin. Teknik pengumpulan data melalui observasi, Instrumen wawancara, dan dokumentasi. Bimbingan Klasikal merupakan pelaksanaan layanan bimbingan yang diberikan secara klasikal dilaksanakan di dalam kelas jumlah yang sesuai dengan kapasitas ruangan kelas, peleksanaan layanan diberikan waktu untuk guru Bimbingan dan Konseling. program pelaksanaan layana bimbingan klasikal dalam Kurikulum Merdeka Belajar memiliki modul materi layanan tentang Profil Pelajar Pancasila dan menfokuskan untuk pencegahan dan menegaskan. Kurikulum Merdeka Belajar merupakan transformasi keputusan Merdeka Belajar mengutamakan pendekatan yang terpusat pada minat, bakat dan kemapuan peserta didik dalam pembelajaran untuk pembentukan diri. Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan layanan bimbingan klasikal dalam Kurikulum Merdeka Belajar di SMP Negeri 7 Banjarmasin. Layanan bimbingan klasikal dalam Kurikulum Merdeka Belajar memiliki modul pembelajaran tentang Profil Pelajar Pancasila sebagai pembentukan perwujudan peserta didik/konseli di Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global. Pelaksanaan layanan bimbingan klasikal juga memiliki empat bidang belajar, pribadi, sosial, dan karier. Pada pelaksanaan layanan ada faktor pendukung dan faktor penghambat untuk pelaksanakan layanan di dalam kelas seperti halnya, media dan buku modul Kurikulum Merdeka Belajar. Sedangkan faktor penghambat peserta didik/konseli tidak mau menceritakan permasalahan kepada guru Bimbingan dan Konseling.

Actions (login required)

View Item