Putri, Nada Utami (2023) Kriteria Penentuan Jodoh Calon Menantu dalam Pernikahan Menurut Perspektif Hukum Pernikahan di Kalangan Muhammadiyah di Kota Banjarmasin. Skripsi, Syariah.

	Text Keaslian Tulisan.pdf Download (64kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (8kB)
	Text BAB 1.pdf Download (701kB)
	Text BAB II .pdf Restricted to Repository staff only Download (724kB)
	Text BAB III .pdf Download (385kB)
	Text BAB IV .pdf Download (451kB)
	Text BAB V .pdf Download (124kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (234kB)
	Text Lampiran.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Perkawinan bukan hanya mempersatukan dua pasangan manusia, melainkan mengikat tali perjanjian yang suci atas nama Allah yang bertujuan membangun rumah tangga yang sakinah, tentram dan dipenuhi oleh rasa cinta dan kasih sayang. Dalam hukum pernikahan sejodoh disebut dengan kafaah yang artinya sama. Latar belakang dalam rumah tangga merupakan hubungan yang menyatukan dua buah keluarga besar, dimana akan menjadi sebuah tantangan bagi kedua pasangan. Dalam hal ini afiliasi keagamaan perlu diketahui bagi pasangan yang ingin menikah organisasi apa yang diikutinya, NU, Muhamadiyah atau lainnya. Dimana perbedaan organisasi tersebut juga berpengaruh pada pola pikir, sikap keagamaannya serta keharmonisan dalam rumah tangga. Adapun penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui kriteria dan alasan penentuan jodoh calon menantu dalam pernikahan dikalangan Muhammadiyah di Kota Banjarmasin. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian hukum empiris dengan berlokasi penelitian di 5 cabang Muhammadiyah di Banjarmasin. Data diperoleh dari orang tua anak yang ingin menikah dikalangan Muhamadiyah. Kemudian hasil penelitian dianalisis dan disajikan menggunakan metode analisis data kualitatif. Berdasarkan metode yang digunakan diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: pertama, Kriteria penentuan jodoh calon menantu dalam pernikahan dikalangan Muhammadiyah, yang dimana menurut orang tua mengenai beda orgaisasi keagamaan, pendapat pertama menyatakan tidak menyetujuai pernikahan di kalangan selain dari warga Muhammadiyah atau beda organisasi keagamaan, yang takutnya nanti berpengaruh kepada keharmonisan rumah tangga mereka. Sedangkan pendapat yang berikutnya menyatakan tidak mempermasalahakan terkait beda organisasi keagamaan jika masing-masing dari keduanya dapat menerima sebuah perbedaan juga saling menghargai perbedaan dalam rumah tangga. Kedua, Berdasarkan alasan penentuan jodoh calon menantu menurut pendapat warga di kalangan Muhammadiyah yang menyatakan tidak setuju dengan pernikahan beda organisasi keagamaan karena takut berdampak kepada kerukunan rumah tangga yang penyebabnya ada pada perbedaan pemahaman antara anak dan mentunya nanti. Sedangkan pendapat yang menyatakan menentunya boleh atau tidak mempermasalahkan jika ada perbedaan organisasi keagamaan, karena menurut mereka perbedaan organisasi keagamaan tidak berpengaruh dalam mejalin suatu hubungan rumah tangga yang harmonis, sebab perbedaan organisasi keagamaan bukan suatu permasalahan.

Actions (login required)

View Item