Atha, Nashrullah Muhammad (2023) Pendidikan Terpadu: Studi pada Sekolah Dasar Islam Terpadu di Kalimantan Selatan. Disertasi, Pascasarjana.

	Text Pernyataan Keaslian Tulisan.pdf Download (213kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (189kB)
	Text BAB I.pdf Download (400kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (989kB)
	Text BAB I.pdf Download (400kB)
	Text BAB III.pdf Download (207kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (535kB)
	Text BAB V.pdf Download (1MB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (84kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (260kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (501kB)

ABSTRAK

Brand Terpadu dengan makna masuknya nilai-nilai islami pada proses pembelajaran umum menjadi sangat menarik bagi masyarakat elit muslim sebagai alternatif pendidikan Islam modern. Secara faktual, makna terpadu yang relatif sederhana tersebut telah menjadikan SDIT mengalami kebanjiran peserta didik sehingga sampai overload. Oleh sebab itu, menjadi penting untuk melakukan analisis secara filosofis dari makna terpadu itu sendiri sehingga akan diketahui makna terpadu secara komprehensif dalam konteks epistemologi Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan konsep pendidikan terpadu di SDIT. 2) Mendeskripsikan penerapan pendidikan terpadu di SDIT. 3) Memberikan analisis filosofis tentang integrasi ilmu sebagai satu refleksi epistemologi Islam sebagai tawaran makna Terpadu yang lebih utuh bagi SDIT Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian lapangan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan filosofis. Melalui studi analisis dan evalusi akan diketahui korelasi konsep pendidikan terpadu SDIT secara epistemologi dalam konteks filosofi Islam, baik dalam tataran teori integrasi para filsuf klasik maupun teori reintegrasi para filsuf kontemporer. Dari penelitan ini ditemukan tiga temuan; 1) Konsep pendidikan terpadu masih terbatas kepada memasukan pesan-pesan islami baik yang bersumber dari wahyu maupun cerita-cerita islami ke dalam semua materi pembelajaran. 2) Penerapan pendidikan terpadu dapat dilihat pada tiga hal berikut; Pertama, memperkuat materi K 13 dengan muatan nilai-nilai islami pada semua materi pembelajaran. Kedua, penguatan nilai-nilai islami melalui kurikulum kekhasan Sekolah Islam Terpadu meliputi PAI Terpadu, Tahfidz, Tahsin, Pengembangan Diri dan Bina Pribadi Islami. Ketiga, penguatan spiritualitas melalui proses internalisasi nilai-nilai islami, baik dalam bentuk halqah, mabît, tastqîb, jilsah rôhiyyah dan amal yaumi yang bersifat wajib sehingga terbentuk budaya islami 3) Secara konseptual, keterpaduan yang diterapkan di SDIT masih pada tahapan ayatisasi berbasis ideologis syumûliyyatul Islâm yang terafiliasi kepada Ikhwânul Muslimîn. Secara epistemologi, teori integrasi yang dikembangkan SDIT masih berada pada tataran normatif teologis yang masih bersifat ayatisasi menarik bagi kalangan elit muslim karena adanya keterpaduan antara materi umum dan agama. Akan tetapi pada basis epistemologi filosofis konsep integrasi ilmu SDIT perlu dilakukan penguatan sehingga akan terformulasi konsep integrasi ilmu yang lebih utuh. Kontribusi dari penelitian dapat dilihat dari 3 aspek, 1) memberikan informasi kepada masyarakat tentang basis ideologis yang mempengaruhi konsep 2) basis konseptual keterpaduan SDIT banyak dipengaruhi paradigma wordview islami Al Attas dan paradigma tauhid Al Faruqi. 2) epistemologi ideologis Ikhwanul Muslimin telah membentuk paradigma syumûliyyatul islâm yang banyak mempengaruhi konsep integrasi SDIT sehingga diperlukan adanya sikap inklusif bagi SDIT terhadap konsep berpikir filosofis agar sesuai dengan epistemologi pendidikan Islam integratif. Kata Kunci: Pendidikan Terpadu, Sekolah Dasar Islam Terpadu, Integrasi Ilmu

Actions (login required)

View Item