Fauzan, Akhmad (2023) Analisis Perbandingan Konsep Asbah dalam Perspektif Hukum Waris Islam dan Masyarakat Kecamatan Candi Laras Selatan Kabupaten Tapin. Tesis, Pascasarjana.

	Text pernyataan.pdf Download (204kB)
	Text BAGIAN AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (76kB)
	Text BAB I.pdf Download (275kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (612kB)
	Text BAB III.pdf Download (137kB)
	Text BAB IV.pdf Download (666kB)
	Text BAB V.pdf Download (14kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (184kB)
	Text LAMPIRAN .pdf Download (736kB)

ABSTRAK

Syariat Islam telah menetapkan peraturan-peraturan dengan jelas dan paling adil dalam permasalahan harta kekayaan. Islam mengakui kepemilikan seseorang atas harta, baik ia laki-laki maupun perempuan, melalui jalan yang dibenarkan syariat sebagaimana Islam mengakui berpindahnya suatu kepemilikan kepada ahli waris setelah wafatnya, baik itu ahli waris laki-laki atau perempuan, tanpa membedakan antara anak kecil atau orang dewasa. Namun, kenyataannya masih banyak yang belum melaksanakan kewarisan yang sesuai dengan yang disyaritakan agama. Penelitian ini menerapkan metode penelitian hukum empiris, dengan mengadopsi pendekatan sosiologi hukum dan antropologi hukum. Sumber data yang digunakan mencakup bahan primer dan sekunder. Proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan analisis dokumen. Analisis data dilakukan secara kualitatif untuk mencapai kesimpulan hukum. Dalam Al-Qur'an, dijelaskan mengenai kelompok ahli waris yang tidak mendapatkan bagian tertentu, yang disebut sebagai ashabah. Namun, di Kecamatan Candi Laras Selatan, masyarakat menyebutnya sebagai asbah. Tidak hanya perbedaan dalam pengucapan, tetapi juga dalam praktik pembagian harta waris. Menurut tradisi masyarakat di Kecamatan Candi Laras Selatan, asbah merujuk pada anak tertua yang mendapatkan bagian terbesar dan dianggap sebagai ahli waris utama dalam segala hal. Namun, hal ini bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum syariah karena melibatkan urf fasid, meskipun dapat dimaklumi untuk menjaga hubungan keluarga agar tidak terjadi sengketa yang berlarut-larut, serta mempertimbangkan faktor sosiologis dalam masyarakat setempat

Actions (login required)

View Item