Hidayah, Rahmi Noor (2024) Persepsi Masyarakat Terhadap Waktu Pembagian Warisan (Studi Kasus Desa Bingkulu Kec. Tambang Ulang Kab. Tanah Laut). Skripsi, Syariah.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (178kB)
	Text AWAL.pdf Download (6MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (407kB)
	Text BAB I.pdf Download (680kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (763kB)
	Text BAB III.pdf Download (652kB)
	Text BAB IV.pdf Download (740kB)
	Text BAB V.pdf Download (538kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (439kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (8MB)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi dari adanya kasus di Desa Bingkulu untuk menunda pembagian warisan. Pembagian tersebut ditunda sampai ada ahli waris lain yang meninggal dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat di Desa Bingkulu mengenai waktu pembagian warisan serta alasan dan dasar masyaarakat. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum empiris dengan pendekatan hukum sosiologis. Data pada penelitian ini yaitu data primer yang didapatkan secara langsung melalui wawancara. Data dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat di Desa Bingkulu mengenai waktu pembagian warisan bahwa pembagian warisan dapat ditunda. Penundaan tersebut dilakukan sampai pasangan pewaris sebelumnya juga meninggal dunia. Penundaan pembagian warisan juga dapat terjadi sampai ahli waris yang merawat pewaris meminta untuk membagikan harta warisan. Waktu pembagian warisan ini juga terjadi atas dasar kesepakatan seluruh ahli waris. Meskipun demikian, penundaan waktu pembagian warisan ini tetap berdampak pada keadaan harta pewaris yang dapat bercampur dengan harta lain serta keadaan ahli waris yang bisa terhapus. Ada beberapa alasan dan dasar masyarakat di Desa Bingkulu mengenai waktu pembagian warisan. Pertama, untuk menghormati pasangan pewaris yang masih berduka dan kehilangan. Kedua, menghormati ahli waris yang telah merawat pewaris hingga meninggal dunia. Ketiga, persetujuan seluruh ahli waris. Keempat, sudah menjadi kebiasaan masyarakat setempat

Actions (login required)

View Item