Safrudinnoor, Safrudinnoor (2025) Strategi Coping bagi Santri yang Mengalami Homesick di Pondok Pesantren Manba’ul Ulum Banjarmasin Kalimantan Selatan. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.
![]() |
Text
keaslian tulisan safru.pdf Download (666kB) |
![]() |
Text
AWALAN.pdf Download (972kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (103kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (161kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (162kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Download (105kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Download (210kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (65kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (81kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (578kB) |
ABSTRAK
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional yang membentuk santri menjadi pribadi berakhlak, mandiri, dan religius melalui pembelajaran intensif dan kehidupan berasrama. Namun, santri baru sering menghadapi tantangan emosional berupa homesickness, yakni kerinduan terhadap rumah yang ditandai dengan rasa sedih, kesepian, dan kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru. Fenomena ini dapat memengaruhi kesehatan mental, kemampuan adaptasi, hingga prestasi belajar santri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis strategi coping yang digunakan santri dalam menghadapi homesick di Pondok Pesantren Manba’ul Ulum Banjarmasin, serta mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat strategi coping. Penelitian ini menggunakan metode field research dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara untuk memahami secara mendalam pengalaman santri, strategi coping yang digunakan, serta dampaknya secara emosional. Pendekatan ini dinilai tepat untuk mengungkap dinamika yang terjadi di lingkungan pesantren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa santri mengalami homesick terutama pada masa awal tinggal. Untuk mengatasinya, diterapkan strategi coping emotion focused dan problem-focused seperti program Masa Ta’aruf Santri Baru (Matsaba), pendampingan ketua kamar, komunikasi bertahap dengan keluarga, serta kegiatan keagamaan dan hiburan. Faktor pendukungnya meliputi dukungan teman sebaya, ustaz, pengurus, fasilitas memadai, dan lingkungan kondusif. Adapun hambatannya adalah latar belakang santri yang beragam, kecenderungan menutup diri, dan keterbatasan komunikasi. Strategi ini cukup efektif, meskipun perlu penguatan konseling dan pendekatan personal
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam |
Depositing User: | Yoe Oden |
Date Deposited: | 22 May 2025 03:02 |
Last Modified: | 22 May 2025 03:02 |
URI: | http://idr.uin-antasari.ac.id/id/eprint/28851 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |