Syarifullah, Ahmad (2018) Hubungan Antara Tingkat Religiusitas dengan Perilaku Menyimpang Pada Siswa Kelas XI SMAN 10 Banjarmasin. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (493kB)
	Text AWAL.pdf Download (360kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (126kB)
	Text BAB I.pdf Download (312kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (243kB)
	Text BAB III.pdf Download (320kB)
	Text BAB IV.pdf Download (423kB)
	Text BAB V.pdf Download (11kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (136kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (504kB)

ABSTRAK

Salah satu masalah yang dihadapi pada masa remaja yaitu adanya masa transisi yang menjadikan emosi remaja kurang stabil. Masa remaja identik dengan masa SMA masa ini sering disebut sebagai masa topan badai (strum and drung) yaitu masa yang penuh dengan gejolak akibat pertentangan nilai-nilai. Masa transisi inilah yang menimbulkan kecenderungan munculnya perilaku menyimpang dikalangan siswa SMA. Perilaku menyimpang ini banyak terjadi di SMAN 10 Banjarmasin seperti, terlambat masuk sekolah, membolos, merokok dilingkungan sekolah, berkata tidak sopan kepada guru, tidak masuk sekolah tanpa keterangan, berperilaku tidak sopan dengan orang tua dan guru, memakai atribut seragam yang tidak lengkap, mencontek, keluyuran setelah pulang sekolah dan pada malam hari tanpa tujuan yang jelas, dan berbohong. Disisi lain SMAN 10 rutin diadakannya kegiatan keagamaan misalnya, sholat jum’at berjama’ah, pengajian agama serta tadarus Al-qur’an dan lain-lain. Berdasarkan data tersebut, maka dapat dilihat bahwa ada kesenjangan antara seringnya melakukan kegiatan keagamaan dengan diiringi banyaknya pula pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan siswa SMAN 10. Oleh karena peneliti tertarik melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui tingkat Religiusitas dan tingkat Perilaku Menyimpangdi SMAN 10 Banjarmasin dan bagaimana hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku menyimpang. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 206. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dan merupakan penelitian kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling atau memilih subjek dengan acak secara sederhana. Dari populasi 206 peneliti mengambil 60 subjek secara acak. Metode pengumpulan data menggunakan metode skala psikologi dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan yang positif antara religiusitas dengan perilaku menyimpang siswa kelas XI SMAN 10 Banjarmasin. dapat ditentukan Religiusitas subjek yang berada di kategori tinggi sebanyak 14 orang (23,3%), dalam kategori sedang berjumlah 32 orang (53,3%), dan yang berada di kategori rendah sebanyak 14 orang (23,3%). Hal ini menunjukan bahwa religiusitas siswa SMAN 10 Banjarmasin Banjarmasin tergolong sedang. Perilaku menyimpang yang berada di kategori tinggi sebanyak 12 orang (20,0%), dalam kategori sedang berjumlah 39 orang (65,0%), dan yang berada di kategori rendah sebanyak 9 orang (15,0%). Hal ini menunjukan bahwa perilaku menyimpang siswa SMAN 10 Banjarmasin tergolong sedang. Selain itu temuan dari penelitian juga menyatakan bahwa ada pengaruh kondisi lingkungan yang menyebabkan tingginya tingkat perilaku menyimpang.

Actions (login required)

View Item