Khotijah, Siti (2021) PROBLEMATIKA PROGRAM FASIH MAKHRAJ HURUF DI LPPQ UIN ANTASARI BANJARMASIN. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (257kB)
	Text AWAL.pdf Download (819kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (145kB)
	Text BAB I.pdf Download (629kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (552kB)
	Text BAB III.pdf Download (284kB)
	Text BAB IV.pdf Download (379kB)
	Text BAB V.pdf Download (146kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (363kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (3MB)

ABSTRAK

Penelitian ini berlatar belakang dengan mengamati dari beberapa mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin kebanyakan masih kurang dalam memahami dan keliru dalam penerapan ilmu tajwid, pengucapan ataupun pelafalan huruf saat membaca Alquran. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui problematika anggota pembelajaran dalam membaca Alquran di LPPQ UIN Antasari Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah para pengurus atau anggota aktif program fasih makhraj huruf. Sedangkan objek penelitiannya problematika program fasih makhraj huruf di LPPQ UIN Antasari Banjarmasin. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, selanjutnya mengolah data sesuai dengan masalah yang dikemukakan melalui reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan, selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh simpulan bahwa problematika fasih makhraj huruf di LPPQ UIN Antasari Banjarmasin terdiri dari faktor internal dan eksternal yang dialami oleh anggota, instruktur maupun sarana prasarana. Problematika internal bagi anggota yaitu: 1) merasa gugup atau cemas; 2) bosan dan kurang semangat; 3) kurang persiapan diri; 4) tidak teratur dalam mencatat dan mudah lupa dalam pembelajaran yang sudah berlalu. Kemudian bagi instruktur ialah: 1) waktu dalam mengajar; 2) tingkat pengetahuan anggota yang tidak sama. Selanjutnya untuk sarana prasarana berupa masalah tempat atau lokal dilakukannya program pembelajaran. Adapun problematika eksternal bagi anggota yaitu: 1) lingkungan pertemanan; 2) latar belakang pendidikan, 3) masalah pengucapan huruf, Kemudian bagi instruktur seperi waktu dalam mengajar. Untuk sarana prasarana seperti beberapa tempat pembelajaran yang kurang nyaman (ada beberapa kipas angin yang bermasalah) dan kurangnya alat peraga.

Actions (login required)

View Item