Juairiyah, Juairiyah (2018) Manajemen Kesiswaan pada Departemen Pengembangan Siswa di SMA Global Islamic Boarding School (GIBS) Barito Kuala Kalimantan Selatan. Tesis, Pascasarjana.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (245kB)
	Text AWAL.pdf Download (409kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (86kB)
	Text BAB I.pdf Download (324kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (472kB)
	Text BAB III.pdf Download (106kB)
	Text BAB IV.pdf Download (491kB)
	Text BAB V.pdf Download (293kB)
	Text BAB VI.pdf Download (101kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (88kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Juairiyah, Manajemen Kesiswaan pada Departemen Pengembangan Siswa di SMA Global Islamic Boarding School (GIBS) Barito Kuala Kalimantan Selatan, di bawah bimbingan (1) Dr Hj. Romdiyah, M.Pd, dan (2) Dr. Ahmad Salabi, M.Pd, pada Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (2018) Kata kunci: Manajemen Kesiswaan, Departemen Pengembangan Siswa, SMA Global Islamic Boarding School. Manajemen kesiswaan merupakan hal yang esensial yang harus ada pada sebuah lembaga pendidikan untuk mengatur dan mengarahkan peserta didik menjadi lebih baik dengan penanganan yang efektif dan efisien. Pengelola dan pimpinan sekolah memegang peranan penting dalam menciptakan kondisi tersebut. Artinya dibutuhkan manajemen kesiswaan yang bermutu bagi sekolah tersebut. SMA Global Islamic Boarding School (GIBS) Barito Kuala Kalimantan Selatan adalah salah satu sekolah yang berkualitas di Kalimantan Selatan. Dengan melihat SMA GIBS sebagai sekolah berasrama dan salah satu sekolah yang bermutu di Kalimantan Selatan, penulis ingin melakukan penelitian dengan tujuan ingin mengetahui bagaimana manajemen kesiswaan SMA Global Islamic Boarding School Barito Kuala Kalimantan Selatan. Fokus penelitian di sini adalah bagaimana perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan pada departemen pengembangan siswa di SMA Global Islamic Boarding School Barito Kuala Kalimantan Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah Kepala Sekolah, Kepala Departement Kesiswaan, Ketua Divisi (guru) dan siswa. Sedangkan objeknya adalah manajemen kesiswaan pada departemen pengembangan siswa di SMA Global Islamic Boarding School Barito Kuala Kalimantan Selatan. Data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan cara didiskripsikan secara holistic, kemudian dilakukan penrikan kesimpulan dendan cara induktif. Selanjutnya peneliti melakukan verifikasi data . Data yang diperoleh diuji keabsahannya dengan triangulasi. Penelitian menemukan bahwa manajemen kesiswaan pada departemen pengembangan siswa di SMA Global Islamic Boarding School Barito Kuala Kalimantan Selatan sudah berjalan dengan sangat baik. Hal tersebut tercermin dari terpenuhinya fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. (1) Perencanaan pada departemen pengembangan siswa meliputi kebijakan yang menjadi landasan, merumuskan tujuan, menentukan jenis kegiatan, dan penganggaran biaya untuk pelaksanaan program pada departemen pengembangan siswa. Perencanaan anggaran biaya dilakukan pada akhir tahun masehi, karena manajemen sekolah ini adalah pendekatan manajemen industri. (2) Pengorganisasian departemen pengembangan siswa meliputi struktur organisasi, pembagian kerja, dan jadwal kegiatan. Struktur organisasi SMA Global Islamic Bosrding School sangat berbeda dengan organisasi sekolah pada umumnya, karena organisasi SMA Global Islamic Borading School adalah organisasi yang besar dan manajemennya adalah pendekatan manajemen industri. (3) Pelaksanaan, seluruh personil departemen pengembangan siswa dengan gigih mengelola siswa sesuai tugasnya masing-masing,adanya koordinasi yang baik antara atasan dengan bawahan dan antara bawahan dengan bawahan, serta strategi kepala sekolah agar bawahan bekerja dengan baik. Sebagai sekolah berasrama, tentu terdapat kendala yang ditemukan pada pelaksanaan, namun kendala itu dapat diatasi dengan baik. (4) Pengawasan yang dilakukan pada departemen pengembangan siswa tidak kaku harus sesuai dengan struktur. Semua harus menjadi pengawas. Atasan dapat melakukan pengontrolan kepada bawahannya, demikian pula bawahan dapat melakukan upaya kritik kepada atasannya. Sedangkan proses pengawasan bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu observasi langsung (direct control) dan laporan dari bawahan (indirect control).

Actions (login required)

View Item