Martino, Dimas Dwi (2022) Gambaran Presentasi Diri Pengemis Badut Remaja di Kota Banjarmasin. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (377kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (248kB)
	Text BAB I.pdf Download (578kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (715kB)
	Text BAB III.pdf Download (458kB)
	Text BAB IV.pdf Download (762kB)
	Text BAB V.pdf Download (262kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (391kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Presentasi diri merupakan sebuah cara bagaimana seseorang menggambarkan mengenai apa yang melekat dan dimiliki oleh dirinya kepada orang lain yang dimana memiliki tujuan agar dapat memberikan suatu kesan kepada orang lain yang melihatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu gambaran presentasi diri yang dilakukan oleh pengemis badut remaja di Kota Banjarmasin ketika sedang bekerja menjadi seorang pengemis badut serta mencari tahu faktor apa yang menyebabkan para remaja ini memilih untuk bekerja sebagai seorang pengemis badut. Penelitian ini berjenis kualitatif fenomenologi dengan subjek berjumlah tiga orang dengan kriteria remaja berusia 10 sampai 18 tahun, sudah bekerja sebagai seorang pengemis badut lebih dari tiga bulan, dan bertempat tinggal di Kota Banjarmasin. Metode pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara terstruktur dengan rangkaian pertanyaan yang disusun berdasarkan teori. Adapun teknik analisis data yang digunakan sebagai berikut yaitu, pengumpulan data, reduksi data, menampilkan data, serta verifikasi data yang kemudian dalam proses penarikan kesimpulan peneliti menggunakan metode triangulasi data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gambaran presentasi diri yang terjadi diantaranya sebagai berikut, dimana pengemis badut berdiri di halaman minimarket kemudian menggunakan kostum badut sambil mengoyang-goyangkan badan serta melambai-lambaikan tangan dengan maksud untuk membuat para pengunjung minimarket yang melihatnya merasa terhibur. Selain itu, bentuk lainnya adalah dengan cara menggunakan kostum badut sambil berduduk atau berbaring bahkan tertidur di halaman minimarket dengan maksud agar para pengunjung minimarket yang melihat merasa kasihan. Kemudian sebagai bentuk respons dari uang yang diberikan para pengunjung minimarket biasanya para pengemis badut remaja ini mengucapkan “terima kasih” bahkan sampai mendoakan pengunjung tersebut. Adapun faktor yang mendorong para remaja di Kota Banjarmasin memilih untuk bekerja menjadi seorang pengemis badut terbagi menjadi tiga yaitu faktor lingkungan yang mengajak atau mempengaruhi sampai munculnya rasa penasaran, kemudian faktor keluarga yang memperbolehkan serta mendukung, dan faktor ekonomi yang harus dicukupi kebutuhannya.

Actions (login required)

View Item