Sulistia, Sulistia (2023) Rasa Bersalah pada Ibu yang Mempunyai Anak Penyandang Intellectual Disability. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (94kB)
	Text AWAL.pdf Download (659kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (28kB)
	Text BAB I.pdf Download (246kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (323kB)
	Text BAB III.pdf Download (109kB)
	Text BAB IV.pdf Download (321kB)
	Text BAB V.pdf Download (97kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (163kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Kemenkes RI pada tahun 2022 terdapat ada 5,2 juta jiwa anak Indonesia yang terdata mengalami intellectual disability. Intellectual disability atau tunagrahita merupakan salah satu dari kategori anak berkebutuhan khusus yang memiliki kemampuan pikir dan nalar yang lemah dan berdampak pada kemampuan adaptasi sosial dan belajar anak berada di bawah rata-rata. Saat mengetahui anak merupakan penyandang intellectual disability akan muncul berbagai reaksi dari ibu, seperti reaksi emosional yang berupa sedih, marah, dan rasa bersalah. Karena ibu merupakan orang pertama yang mengajarkan anak berkomunikasi dan menjadi orang utama yang memperhatikan perkembangan anak. Kemudian, setelah mengetahui diagnosa anak, seringkali ibu menyalahkan dirinya akan keadaan yang terjadi pada anak yang kemudian berdampak pula pada penerimaan diri dan kesehatan ibu. Hal inilah yang membuat peneliti untuk melakukan penelitian mengenai rasa bersalah pada ibu yang mempunyai anak penyandang intellectual disability. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran rasa bersalah yang dialami oleh ibu yang mempunyai anak penyandang intellectual disability dan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi rasa bersalah tersebut. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber referensi keilmuan terkait rasa bersalah dan anak intellectual disability, selain itu hasil penelitian ini juga dapat menjadi pedoman bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian serupa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dalam penelitian ini menggunakan 3 orang subjek dengan pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Adapun teknik analisis data yang didapat di lapangan ialah dengan melakukan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa rasa bersalah yang dialami oleh ibu yang mempunyai anak penyandang intellectual disability ialah berupa penyesalan yang mendalam dan kritik diri ibu, rasa bersalah juga mempengaruhi pola pikir ibu yang berpikir bahwa hambatan yang terjadi akibat kesalahan yang telah dilakukan selama kehamilan dan pola asuh saat perkembangan anak. Selain itu, dalam perilakunya ibu berusaha untuk bertanggung jawab akan keadaan yang dialami oleh anak, dengan menyekolahkan anak di SLB, terapi psikolog, dan konsultasi dengan guru yang paham kondisi anak. Faktor lain yang mempengaruhi rasa bersalah ibu ialah kurangnya dukungan keluarga dalam perkembangan anak, serta pandangan buruk dari keluarga dan lingkungan akan keadaan yang terjadi

Actions (login required)

View Item