Dalila, Humairah (2024) Konseling individual dalam Mengatasi Peserta Didik yang Mengalami Homesick di MAN Insan Cendekia Tanah Laut. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (114kB)
	Text AWAL (1).pdf Download (554kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (148kB)
	Text BAB 1.pdf Download (316kB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (545kB)
	Text BAB 3.pdf Download (200kB)
	Text BAB 4.pdf Download (812kB)
	Text BAB 5 (1).pdf Download (151kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (374kB)
	Text LAMPIRAN (1).pdf Download (6MB)

ABSTRAK

MAN Insan Cendekia Tanah Laut salah satu sekolah yang menerapkan sistem boarding school, mengharuskan peserta didik dan guru untuk menetap di lingkungan sekolah dengan kurun waktu tertentu. Ketika peserta didik itu tidak mampu beradaptasi akan mengkibatkan gangguan fisik ataupun psikis bahkan bisa juga mengakibatkan depresi. Peserta didik merasa tidaknyaman di lingkungan barunya bisa disebut sebagai gejala dari kondisi homesick. Sehingga peran guru BK sangat diperlukan untuk memberikan dorongan kepada peserta didik supaya dapat lebih nyaman dengan keadaan lingkungan barunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan konseling individual dalam mengatasi peserta didik yang mengalami homesick di MAN Insan Cendekia Tanah Laut. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskreptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada peserta didik dan guru BK, observasi serta dokumentasi sebagai fasilitasi penunjang. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Sekaligus memvalidasi data dengan teknik triangulasi data untuk memperkuat keabsahan data. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa dalam upaya mengatasi masalah homesick guru BK memberikan bantuan melalui konseling individual. Konseling individual yang diberikan melalui 4 tahap kegiatan, yaitu perencanaan, kegiatan perencanaan mulai dari identifikasi peserta didik sampai pembuatan RPL meliputi perjanjian waktu dan tempat pertemuan. Pelaksanaan, terbagi menjadi tiga tahap mulai dari membangun hubungan baik, menjelajahi masalah dan sampai pada memastikan peserta didik melakukan perubahan ke raha yang positif. Evaluasi, dengan adanya penurunan kecemasan pada peserta didik dan kegiatan tindak lanjut, melakukan kegiatan follow up perkembangan peserta didik bekerja sama dengan pembina asrama, wali kelas, guru asuh dan orang tua. Menggunakan teknik pendekatan SFBT (Solution Focus Brief Therapy) yaitu, memfokuskan pada penyelesaian masalah yang sedang dialami oleh peseta didik.

Actions (login required)

View Item