Muflih, Ix Andina Karimah (2024) Layanan Konseling Individual di MTsN 3 Banjarmasin (Studi Kasus Korban Bullying pada MFA). Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (153kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (45kB)
	Text BAB I.pdf Download (215kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (342kB)
	Text BAB III.pdf Download (69kB)
	Text BAB IV.pdf Download (320kB)
	Text BAB V.pdf Download (46kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (180kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Peserta didik dihadapkan dengan berbagai macam gambaran sikap dan karakter yang ada dilingkungannya baik itu contoh yang positif ataupun negatif. Dimulai dari lingkungan di rumah, masyarakat dan sekolah sampai dengan tontonan yang bisa diakses dari luasnya sosial media, terkadang hal tersebut diluar pengawasan keluarga dan guru. Bahkan dikhawatirkan berubah menjadi sebuah tuntunan bagi peserta didik. Oleh karena itu, peserta didik diharuskan mampu memfilter dirinya agar tidak mencontoh hal-hal negatif yang ada di sekitarnya. Salah satunya tindakan Bullying. Bullying (perundungan, penindasan, merisak) adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, non-verbal (fisik) maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya. Bullying verbal termasuk tindakan berbahaya. Bagi korban, tindakan bullying verbal yang secara terus menerus diterimanya dapat menyebabkan trauma berkepanjangan hingga membentuk pribadi tidak percaya diri dan anti terhadap lingkungan sosial. Bullying verbal adalah awal dari tindak bullying yang lebih parah bahkan bisa berujung pada bullying non-verbal (kekerasan). Tindak bullying verbal yang diterima oleh korban akan menjadi dampak buruk dalam perkembangan diri seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan layanan konseling individual dalam mengatasi peserta didik yang menjadi korban bullying verbal di MTsN 3 Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus dengan pendekatan deskreptif kualitatif. Teknik pengumpulan data didapatkan dengan proses wawancara kepada peserta didik dan guru BK, observasi serta dokumentasi sebagai fasilitas penunjang. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Dari hasil wawancara, observasai, serta dokumentasi, ditemukan bahwa usaha guru BK memberikan bantuan melalui layanan konseling individual. Layanan konseling individual yang diberikan melalui 4 tahap kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut. Guru BK menggunakan teknik REBT dalam penanganan MFA pada proses konseling individual.

Actions (login required)

View Item