Jajuli, Jajuli (2017) Strategi Pengelolaan Objek Wisata Goa Tengkorak di Kabupaten Paser. Skripsi, Syariah dan Ekonomi Islam.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (384kB)
	Text AWAL.pdf Download (845kB)
	Text ABSRTAK.pdf Download (85kB)
	Text BAB I.pdf Download (238kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (307kB)
	Text BAB III.pdf Download (21kB)
	Text BAB IV.pdf Download (323kB)
	Text BAB V.pdf Download (9kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (116kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Kata Kunci:Manajemen, Strategi Pengelolaan, dan Pariwisata. Pengembangan pariwisata yang baik oleh pemerintah maupun swasta, diklaim telah mampu meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan lokal ataupun asing dan daerah yang sering dikunjungi wisatawan akan semakin dikenal oleh masyarakat luas.Di Kabupaten Paser memiliki beberapa Objek Wisata alam yang sedang mengalami peningkatan jumlah wisatawaan dalam beberapa tahun ini.Hal ini karena banyaknya wisata alam yang ada di Kabupaten Paser yang telah menjadi alternatif rekreasi tersendiri bagi wisatawan terutama mereka yang berkunjung di Objek Wisata Goa Tengkorak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh pemerintah dalam pengelolaan Objek Wisata Goa Tengkorak di Kabupaten Paser.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori yang didasarkan pada manajemen yang tepat dalam pengelolaan yaitu berupa perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengawasan terhadap Pengelolaan Objek Wisata Goa Tengkorak. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa PengelolaObjek Wisata Goa Tengkorak di Kabupaten Paser telah melaksanakan pekerjaan mereka sesuai dengan SOP (Standar Operasi Prosudur dan KAK (Kerangka Acuan Kerja) yang ada pada rinican tugas dan fungsi Dinas Pariwisata.Strategi yang digunakan menggunakan teori perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengawasan.Kemudian di setiap Objek Wisata ditempatkan petugas Objek Wisata, sebagai pengawas dilapangan, pengontrol kondisi di lapangan, dan membuat laporan harian. Laporan harian dijadikan sebagai bahan evaluasi, sehingga dapat mengetahui kelemahan yang ada untuk kedepan dalam pengembangannya bisa di atasi kekurangan-kekurangan yang ada di lapangan.

Actions (login required)

View Item