EMPOWERS IDR

Penelusuran Data IDR

Telusuri data di dalam IDR kami menggunakan fungsi penelusuran lengkap (Advanced).
Update Data IDR Terbaru

Lihat data yang sudah kami tambahkan ke IDR dalam seminggu terakhir.
Pedoman Unggah Mandiri

Sebelum mengupload dokumen, pastikan membaca Pedoman Unggah Mandiri untuk Depositor.
Traffic Pengunjung

Lihat traffic IDR kami. Dari mana mereka datang, device yang dipakai, konten apa saja yang mereka akses, cari dan lainnya

Pemahaman Praktisi Ruqyah terhadap Ayat-ayat Ruqyah Syar'iyyah di Pondok Sehat Al Wahida Banjarmasin

Asmahani, Asmahani (2018) Pemahaman Praktisi Ruqyah terhadap Ayat-ayat Ruqyah Syar'iyyah di Pondok Sehat Al Wahida Banjarmasin. Skripsi, Ushuliddin dan Humaniora.

[img] Text
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf

Download (140kB)
[img] Text
AWAL.pdf

Download (898kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (197kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (519kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (791kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (509kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (862kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (261kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (225kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)

ABSTRAK

Ruqyah syar’iyyah merupakan bagian dari pengobatan yang dicontohkan Nabi Muhammad saw. (at-Thîbbb Nabâwi), yang juga dilakukan oleh para sahabat beliau saw.. Kemudian seiring meluasnya ajaran Islam, dalam perkembangannya ruqyah tidak hanya digunakan oleh orang-orang Arab yang dapat memahami makna bahasa Arab namun juga mulai banyak diminati kaum ‘ajam. Misalnya umat muslim Indonesia, khususnya di kota Banjarmasin Kalimantan Selatan. Pergeseran ini tentu berimbas pada perbedaan pemahaman terhadap ayat yang digunakan dalam praktek ruqyah syar’iyyah oleh para praktisi ruqyah syar’iyyah. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada Pondok Sehat Al Wahida yang merupakan klinik ruqyah dan bekam center di Banjarmasin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ayat yang digunakan praktisi ruqyah dalam praktik ruqyah syar’iyyah di Pondok Sehat Al Wahida; mengetahui pendekatan yang digunakan dan kecenderungan pemahaman praktisi terhadap ayat-ayat ruqyah syar’iyyah secara internal maupun eksternal; dan mengetahui penerapan pemahaman praktisi terhadap ayat-ayat ruqyah dalam praktik ruqyah syar’iyyah. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) yang bersifat study living qur’an, dengan lokasi di Pondok Sehat Al Wahida Banjarmasin. Jenis penelitian ini ialah diskriptif-kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah para praktisi ruqyah yang aktif bekerja di Pondok Sehat Al Wahida. Objek penelitian ini adalah ayat-ayat Alquran yang digunakan dalam ruqyah syar’iyyah, pemahaman serta penerapannya terhadap ayat-ayat yang digunakan dalam ruqyah syar’iyyah. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teori pendekatan dan kecenderungan dalam metodologi tafsir Alquran. Setelah dilakukan penelitian, maka diketahui bahwa ayat yang digunakan dalam ruqyah syar’iyyah terhadap gangguan jin secara umum ialah, Q.S. al-Fâtihah1:1-7, Q.S. al-Baqarah/2:1-5, Q.S. al-Baqarah/2: 102, Q.S. al-Baqarah/2: 255-257, Q.S. al-Baqarah/2: 284-286, Q.S. al-Mu`minûn/23: 115-118, Q.S. ash-Shâffât/37: 1-10, Q.S. ar-Rahmân/55: 33-39, Q.S. al-Hasyr/59: 21-24, al-Kâfirûn/109: 1-6, Q.S. al-Ikhlash/112: 1-3, Q.S. al-Falaq/113:1-5, dan Q.S. an-Nâs/114: 1-6. Ayat yang digunakan secara khusus dalam ruqyah syar’iyyah terhadap gangguan sihir ialah, Q.S. al-Baqarah/2:102, Q.S. al-A’râf/7:117-122, Q.S. Yûnus/10: 81-82, Q.S. Thâhâ/20: 69, Q.S. ash-Shâffât/37: 1-10, Q.S. al-Furqân/25: 23, dan Q.S. at-Taghâbun/64: 14-16. Ayat yang digunakan secara khusus dalam ruqyah syar’iyyah terhadap gangguan ‘ayn ialah, Q.S. an-Nisâ`/4: 54, Q.S. al-Kahfi/18: 39-41, Q.S. ash-Shâffât/37: 1-10, dan Q.S. al-Qalam/68: 51-52. Pendekatan yang digunakan praktisi ruqyah syar’iyyah di Pondok Sehat Al Wahida dalam memahami ayat-ayat tadi meliputi pendekatan al-atsarî dan an-nazharî, akan tetapi yang lebih menonjol ialah al-atsarî. Sementara itu, kecenderungan pemahaman yang sangat menonjol ialah corak al-kalâmî. Bentuk penerapan pemahaman praktisi ruqyah ialah: dibacakan, baik hanya disertai keyakinan, dengan penghayatan, atau berpola komunikasi dua arah; memegang kepala, pundak, atau mengusapkan tangan di punggung belakang dengan arah naik pada pasien laki-laki; ditiupkan pada benda cair seperti air, herbal cair, dan lain-lain; memberikan amalan berupa bacaan sebagai benteng diri, memperkuat ibadah serta menekankan sifat syukur, sabar dan ridha.

Item Type: Skripsi
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Depositing User: Asmahani Asma Hani
Date Deposited: 15 May 2018 01:31
Last Modified: 15 May 2018 01:31
URI: http://idr.uin-antasari.ac.id/id/eprint/9948

Actions (login required)

View Item View Item