Murdhani, Ahmad (2022) تحليل تطبيق مهارة التفكير العليا في تعليم اللغة العربية في المدرسة الثانوية الإسلامية الحكومية في بنجرماسين Analisis Penerapan Higher Order Thinking Skill pada Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah Negeri di Banjarmasin. Tesis, Pascasarjana.

	Text 1. Pernyataan.pdf Download (171kB)
	Text 2. Awal.pdf Download (815kB)
	Text 3. Abstrak.pdf Download (428kB)
	Text 4. Bab I.pdf Download (669kB)
	Text 5. Bab II.pdf Restricted to Repository staff only Download (865kB)
	Text 6. Bab III.pdf Download (607kB)
	Text 7. Bab IV.pdf Download (1MB)
	Text 8. Bab V.pdf Download (465kB)
	Text 9. Daftar Pustaka.pdf Download (425kB)
	Text 10. Lampiran.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Kurikulum pendidikan di Indonesia sudah beberapa kali mengalami perubahan dalam rangka memajukan mutu pendidikan. Kurikulum 2013 mengenalkan pembelajaran yang bertujuan menggali kemampuan berpikir tingkat tinggi dinamakan HOTS (Higher Order Thinking Skill). Kurikulum 2013 menganggap bahwa HOTS adalah suatu strategi yang dapat diterapkan atau digunakan untuk dapat menjawab persoalan-persoalan dari dampak globalisasi dan pendidikan nasional dalam rangka beradaptasi dengan masa depan dan dunia internasional. Pembelajaran HOTS pada pembelajaran bahasa arab kembali ditegaskan dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 183 Tahun 2019. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan HOTS dalam pembelajaran bahasa arab di tingkat Madrasah Aliyah Negeri di Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian etnografi pada pendidikan. Hasil penelitian sebagai berikut: Rancangan pelaksanaan pembelajaran yang mengandung Higher Order Thinking Skill yang relevan memuat indikator pembelajaran dari tingkat menganalisis (C4) sampai mencipta (C6). RPP kalam dan RPP kitabah guru menggunakan KKO sampai pada tingkat mencipta (C6), sedangkan pada RPP istima’ dan RPP qiraah guru menggunakan KKO sampai mengaplikasikan (C3) saja. Peneliti menemukan kata kerja operasional “menterjemah” pada RPP masuk dalam ranah mencipta (C6) karena dalam proses penerjemahan terdapat proses “mengonstruksi” kata menjadi kalimat dengan membuat susunan dan hubungan antar kata dalam kalimat agar menjadi kata yang sesuai dengan kaidah kebahasaan dan dapat difahami. Pembelajaran HOTS yang efektif pada pelaksanaan pembelajaran memuat kegiatan literasi, kegiatan creativity, critical thinking, communication, collaboration. Aktifitas tersebut dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran bahasa arab di Madrasah Aliyah Negeri di Banjarmasin. Bahkan dalam pelaksanaannya guru juga menggunakan media interaktif seperti Whatsapp, Google Meet, Telegram dan E-Learning Madrasah yang menunjang kegiatan tersebut. Pelaksanaan evaluasi HOTS yang sesuai pada pembelajaran menggunakan instrumen evaluasi yang sesuai dengan indikator yang dirumuskan pada RPP dan indikator tersebut menggunakan KKO dari tingkat menganalisis (C4) sampai mencipta (C6).

Actions (login required)

View Item